pengalaman jalan jalan ke india
Cukupkontradiksi, beberapa tahun terakhir ketika mulai sering blog walking atau membaca buku perjalanan tentang India, pun juga mendengar cerita teman langsung yang jalan-jalan ke India, bilang kalau di India itu 180 derajat berbeda dengan film-film Bollywood-nya. Kotanya semrawut, kotor, bau, dan sepulang perjalanan pasti kena diare atau penyakit-penyakit yang aneh-aneh.
Sudahkangen jalan-jalan dan wisata kulineran lagi? Karena belum bisa dengan bebas bepergian, kamu bisa manfaatkan waktu ini untuk cari tahu soal spot liburan dan juga hidangan yang wajib kamu coba. Jangan lupa juga tetap main di agen slot online supaya ada pemasukan untuk membiayai jalan-jalanmu nanti ya.
Bandungkan gunung. Kayaknya ada yang kurang kalau kamu gak menyambangi kawasan pegunungannya. Ada banyak sih kawasan pegunungan di Bandung. Di timur, selatan, utara, dan barat. Terpopuler tentu saja di utara karena ada Lembang, Gunung Tangkubanparahu, Dago Pakar, dan Tebing Keraton. Terbeken kedua ada di selatan. Hits dengan nama Ciwidey.
Sesuaidengan konsep penubuhan, koperasi ini menyediakan kemudahan menabung yang terjamin kepada anggota dengan pulangan dan ganjaran menarik Total Installment Payable Aug 24, 2008 · Membuat pembayaran mengikut tempahan anda Annual Interest Rate: 24 . Annual Interest Rate: 24. Cash Management System Cash Management System.
PERSIAPANJALAN JALAN KE AMERIKA SERIKAT ( U.S.A ) Alhamdulillah wasyukurillah puji Tuhan Insya Allah kesampean ke negara adikuasa Amerika serikat! Awal nya rencana saya adalah ingin ke negara Inggris (poundsterling mahal,males ah!) padahal baru saja pindah rumah karena rumah lama terjual, belum juga 2 bulan pindahan eh suami mutasi pindah
Rencontre Sérieuse Et Gratuite À 100. Jangan lupa follow channel Telegram TRPbm untuk updates terkini, relevan dan menarik! Selepas beberapa negara seluruh dunia membuka pintu sempadan mereka, ramai yang mengambil peluang untuk kembali melancong selepas dua tahun terkurung’ di dalam negara masing-masing. Antara negara yang telah membuka pintu sempadan mereka adalah seperti Korea, Thailand, United Kingdom dan banyak lagi. Bercakap tentang pergi bercuti, perkara pertama yang perlu diambil kira adalah tentang bajet dan lokasi menarik yang ingin dituju. BACA JUGA Lelaki Ini Kongsi Itinerari Trip Bajet Ke Turki. RM3,600 Je Seorang! Jom ke India! Bila pergi bercuti, lokasi yang sering menjadi tumpuan mesti negara-negara Eropah yang sejuk. Apa kata kita ke negara sekitar pula seperti India? Teringin juga nak tahu ada apa di sana. Sumber Xianhua Baru-baru ini seorang pengguna Twitter Jak yang merupakan warga Indonesia telah berkongsi pengalamannya ke beberapa negeri di India seperti Delhi, Agra, Jaipur dan Udaipur dengan menaiki kereta api. Jom baca perkongsiannya di bawah Sebelum tiba di India. Bila kita nak tinggal di negara asing dalam beberapa tempoh, beberapa persediaan seperti tempat penginapan, kemudahan berkomunikasi serta pengangkutan perlu diteliti terlebih dahulu untuk memudahkan urusan. Kad sim untuk telefon Untuk pengembara ke India, ada dua jenis yang boleh digunakan sama ada menggunakan kad sim India seperti Airtel atau chip roaming Felxiroam yang berbentuk pelekat dan hanya ditampal di belakang kad sim telefon anda. Penerbangan Lelaki ini memilih untuk menaiki syarikat penerbangan Thai Airways untuk ke India dari Indonesia. Sudah pastinya perlu transit di Thailand apabila menaiki penerbangan dari negara tersebut. Antara pengalaman pahit yang dikongsikan adalah apabila minyak wanginya yang baru dibeli dibuang ke dalam tong sampah oleh pihak penerbangan di Thailand ketika transit. Keesokan harinya, penerbangan ke Delhi tiba pada jam pagi. Zon waktu di India adalah UTC+ Kalau anda lihat lapangan terbang di India, boleh tahan cantik juga. Sumber Twitter Tiba di India. Selepas tiba di lapangan terbang, masa untuk mencari stesen kereta api bagi memulakan pengembaraan di India. Menurut lelaki itu, cuaca di sana agak panas iaitu 37 darjah celcius tetapi bahangnya seperti 42 darjah celcius. Tidak peliklah banyak berita tentang gelombang haba di India. Disebabkan tiada kereta persendirian, lelaki ini banyak menggunakan perkhidmatan e-hailing seperti Uber dan Ola. Nak naik beca elektrik pun ada ya. Tapi kalau anda nak sewa kereta pun tiada masalah. Beca elektrik. Sumber Twitter Pengembaraan sekitar India bermula. Lelaki ini mengambil kereta api dari Delhi dan tiba ke bandar Agra tiga jam kemudiannya. Suasana di dalam kereta api ini agak sempit dan dipenuhi dengan katil tiga tingkat di kiri dan kanan. Bayangkan cuaca agak bahang, pendingin hawa pun tiada. Memang masak oi! Sumber passportandpixes Setibanya di Agra, lelaki berkenaan menaiki teksi ke tempat penginapan untuk berehat. Antara lokasi yang dituju oleh pengembara ini ketika India adalah seperi berikut Agra – Taj MahalJaipur – Amber Fort, Jal Mahal, Hawa Mahal, Pink City dan Panchvati CircleUdaipur – Monsoon Palace dan City PalaceDelhi – Jama Masjid, Connaught Place Banyak sebenarnya budaya dan warisan masyarakat India yang kita boleh belajar bila berada di negara tersebut. Menarik juga kalau dapat pelajari dengan lebih mendalam. Kalau anda nak tahu perjalanan penuh 11 hari lelaki ini ketika di India, boleh klik [DI SINI] untuk membaca perkongsian penuh. Solo Traveling ke Negeri Bollywood, India 🇮🇳Negara yang biasanya diledekin karena street foodnya, ternyata masih banyak makanan yang enak dan bersih.A thread Jak zqhr June 8, 2022 Kongsi cerita menarik dan terkini bersama kami di media sosial TRPbm Facebook, Twitter, dan Instagram.
Saya sering dapat pertanyaan tentang jalan-jalan ke India, solo traveling ke India, female traveler ke India, padahal saya juga baru tiga kali ke India dan baru mengunjungi sedikit kota dari 29 negara bagian di yang menganggap saya go-to person untuk ditanya soal India. Menanggapinya, ya saya bisa apa selain kibas rambut sambil menggeliat mengelilingi pohon sering ditanyakan hal yang sama, jadi saya kepikiran untuk kumpulkan saja pertanyaan dan jawaban tentang jalan-jalan ke India, khususnya untuk pejalan ini membantu Teman-teman dan yang bukan teman saya nggak diskriminatif untuk meyakinkan diri jalan-jalan ke India. Hehehe. Aman nggak sih perempuan ke India? Saya nggak bisa jawab langsung YA atau TIDAK, nggak bisa garansi. Tapi yang pasti, saya meyakini di setiap negara itu ada orang jahatnya dan ada orang baiknya. Nah, karena saya juga percaya karma, maka orang seperti apa yang akan kita temui dalam hidup ini TSAH! adalah juga tergantung karma kita. << Macam berat ya pembahasan ini. Wkwkwk Puji Tuhan, tiga kali saya ke India, tiga kali juga saya pulang tanpa kurang suatu apa. Alhamdulillah. Susah ya jalan sebagai perempuan di India? Diliatin ya? Digodain ya? Itu ada yang sampai diperkosa! Susah Enggak. Agak lebih menantang dibanding jalan ke negara lain? Iya. Terlebih kalau perempuan sendirian dan secara fisik terlihat sekali berbeda dengan orang sana. Ketahuan turis banget gitu. Saya beruntung wajah saya agak bunglon. Kadang kelihatan kayak Sunda, kadang India, kadang Filipina, kadang Jawa, kadang Cindo, kadang kayak BCL Yhaaa.. Ngarep. Dari pertama saya ke India, beberapa orang sudah bilang saya mirip orang India timur kayak dari Darjeeling gitu. Pas saya googling wajah orang Darjeeling, lha ternyata kebanyakan terlihat seperti Chinese Mongolian. Hihihi. PS Saya selalu dikira Chinese pas di Maroko. Dan saya juga disangka lokal pas di Cina. Lucu ya. Padahal kalau dari standar Cindo atau orang Indonesia pada umumnya, saya nggak kelihatan Chinese sama sekali. Hihihi. Jadi kalau dari fisik, saya sesungguhnya nggak terlalu signifikan bedanya sama orang sana. Beberapa kali saya mau masuk museum pun saya ditagih harga tiket masuk lokal. Baru pas saya bilang, “No, no.. I’m foreigner.” mereka trus bengong sebentar lalu menagih harga tiket masuk khusus orang asing. Hihi. Orang India itu suka ngeliatin memang, khususnya ke perempuan. Yang lebih kurang nyamannya, cara mereka ngeliatin itu menatap, bukan cuma melihat sekilas. Saya pribadi kalau diliatin doang si nggak apa. Kalau saya sudah mulai merasa terganggu, biasanya saya tatap balik orangnya. Hahaha. Ntar lama-lama orangnya nunduk. Malu mungkin. Malu-malu mau. HALAH! Digodain? YAELAH DI JAKARTA AJA SAYA JALAN KAKI PAS HUJAN-HUJAN PADAHAL PAKAI JAS HUJAN DAN PAKAIAN TERTUTUP JUGA DIGODAIN!! Is it okay? No. Not okay. I was just giving a reality check, bahwa di negara saya juga saya menerima street harrasment serupa. Jadi seharusnya kalau sudah paham sama godaan tak berfaedah di Jakarta atau beberapa kota lain di Indonesia ya akan selow dapat godaan pas di India. Cuekin aja. Prinsip saya, selama saya nggak disentuh, saya bohwat. Lewatin saja. Mesti pakai pakaian kayak gimana sih biar aman? Usahakan pakai pakaian yang tertutup, nggak ketat, dan berbahan nyaman. Jangan lupa juga bersepatu. Kalau bisa, pakai sepatunya yang gampang dibuka, jangan yang bertali banyak. Bayangkan saja pakaian untuk masuk ke kuil/masjid/gereja gitu. Kenapa bayanginnya masuk ke tempat-tempat ibadah ini? Karena ya memang banyak tempat ibadah di sana. Hahaha. Dan memakai baju yang diterima di tempat-tempat ibadah ini memudahkan perjalanan; jadi nggak mesti ganti baju atau pakai syal/kain tambahan yang disiapkan tempat ibadah tersebut. Syal atau kain penutup yang dipinjamkan tempat ibadah tersebut kemungkinan sudah dipakai ribuan pengunjung dan hanya Tuhan yang tahu kapan itu syal dan kain terakhir dicuci loh. Hihihi. Ada beberapa pejalan yang senang pakai baju nasional dan baju daerah kayak saree atau anarkali saat jalan-jalan di India. Gpp juga, tapi perlu dipertimbangkan, untuk yang berwajah tidak India dan berkulit beda jauh sama orang India, siap-siap aja jadi bulan-bulanan diminta foto bersama. Orang sana sering maksa pas minta foto bareng ya? Enggak sih, nggak maksa. Pengalaman saya, ya mereka minta saja gitu. Sama kayak beberapa orang Indonesia yang suka minta foto bareng bule di Monumen Bom Bali Legian lah. Hehehe. Kalau bersedia, ya tinggal foto bareng. Kalau nggak bersedia, saya biasanya bilang terus terang, “I’m sorry, I’m in a hurry.” trus jalan aja. Itu jujur ya karena saya jarang nolak foto bareng kalau orangnya minta dengan baik, jadi memang kalau pas nolak, itu karena saya memang lagi buru-buru. Kadang, ada juga yang malu atau nggak mau bilang minta foto bareng. Tahu-tahu dia pakai tongsis dan berdiri di depan saya. Pas saya nengok ke layar HPnya, lah ada saya di belakangnya masuk ke layar juga. ISH. Awalnya nggak sadar ada tipe yang mau foto bareng dengan cara begini, lama-lama bukannya oke, saya malah kesal. APA COBA DIFOTO CANDID GITU? Kalau saya lagi ngupil gimana? Kan membawa nama kurang elok bagi negara saya! Seorang turis dari Indonesia tertangkap tangan sedang mengupil di Nahargarh Fort, sebuah benteng bersejarah di Jaipur, India. Berikut bukti fotonya. JENG JENG! Jadi kalau ada yang sok-sokan mau selfie trus saya ngintip ada saya di belakangnya masuk layar; antara dua, antara saya trus senyum ke kamera atau malah kabur. Seringnya saya lakukan yang kedua. Abis, nggak sopan sih! Jangan mau kalau diminta foto bareng! Nanti dipegang-pegang!! Kampung banget orang sana minta foto bareng. Hahaha Pernah ada yang bilang begini ke saya. Nadanya menggurui banget. Pas saya tanya apa dia sudah pernah ke India, dia bilang belum. I rest my case. Foto bareng itu kampung? Bok! Jangan sedih.. Macam di Indonesia orang-orangnya nggak pada suka minta foto bareng bule saja. Kampung enggaknya itu tergantung masing-masing orang ya, tapi faktanya, bahkan di negara kita sendiri, ada yang suka minta foto bareng bule. Hihihi. So, is it okay to say yes and take a pic with them? YES! Saya punya beberapa tips kalau dimintai foto bareng 1— Kalau diminta oleh banyak orang, katakan mau fotonya bareng dalam satu waktu saja. Jadi nggak satu-satu gitu. Selain lebih aman, foto bareng begini juga tidak menghabiskan waktu. Bayangkan kalau ada delapan orang minta foto bareng dan harus satu-satu ya bagaimanaaa? Lamo lah ikoooo.. 2— Usahakan tidak berada di tengah saat foto bareng dengan banyak orang apalagi dengan lawan jenis. Saya seringnya minta saya yang motret dan memegang HP atau kamera yang akan dipakai lalu saya bariskan mereka di belakang dan saya maju 1-2 langkah ke depan dan wefie deh. Hehehe. Jadi kan foto bareng tu, tapi badan saya tidak kena mereka, meminimalisir kemungkinan bersentuhan lah. Kata Mama nggak boleh bersentuhan dengan yang bukan muhrim. Cailah! Atau kalau mau bersebelahan, dibentuk ala foto band saja, jadi ada senjang antar masing-masing orang gitu. Hihihi. 3— Berposelah yang lurus-lurus saja. Tangan ke bawah, paling kepala saja yang agak miring hihihi. Nggak usah pakai merangkul untuk terlihat ramah gitu. Bukan budaya sana juga rangkulan di foto antara perempuan dan laki-laki. 4— Be honest. Kalau sedang tidak bisa melayani permintaan foto bareng duileh ni kalimat bikin saya merasa macam Raisa saja..hihi ya bilang saja jujur tidak bisa. Kalau tidak mau, bilang tidak mau. Tentu dengan tegas dan tetap sopan. 5— Jangan berpenampilan menonjol kalau tidak mau diminta foto bareng. Saya pernah membaca curhatan’ seorang pejalan di sebuah forum jalan-jalan di Facebook yang bilang dia terganggu banget karena sering dimintain foto bareng pas di India. Saya klik lah foto-foto perjalanannya, lalu saya ngekek. Lhaaaaa dia ke Taj Mahal pakai saree, ke Red Fort pakai saree, wajahnya nggak ada India-Indianya acan, ya gimana orang nggak getol minta foto bareng dia cobaaaa.. Yang nggak sehat siapa? 😀 Ada language barrier nggak di sana? pertanyaan dari Mei GeretKoper Ada sedikit tapi tidak terlalu terasa. Hampir semua orang bisa bahasa Inggris dan bahasa Inggris mereka cukup mudah dimengerti. Transportasi umum susah nggak di sana? Enggak juga. Di Delhi, pada perjalanan kedua, saya baru mencoba naik metro dan ternyata Delhi Metro itu sungguh sangat menyenangkan dan reliable untuk digunakan. Harganya sangat terjangkau dan jaringannya mencapai banyak tempat wisata. Ada Woman Only Coach di gerbong paling depan pula. Yang agak menyebalkan dari Delhi Metro hanya satu scanning di setiap pintu masuk! Hahaha. Scanning badannya dipisah antara laki-laki dan perempuan tapi scanning barangnya jadi satu. Itu kalau lagi bawa barang belanjaan banyak ribet banget deh. Hihihi. Selain dengan metro, auto rickshaw disingkat jadi auto/oto atau yang kita sebut bajay itu tersedia di hampir setiap pengkolan. Atau cara lain kalau nggak mau menyetop auto di jalan dan menawar adalah dengan mengunduh aplikasi Ola. Di aplikasi Ola ini, kita bisa pesan auto sama seperti kita memesan Gojek. Lucunya, saat kita sudah bertemu supir autonya, kita harus memasukkan kode pairing’ gitu di aplikasi HP kita. Si Abangnya juga akan pairing’ dengan kode yang sama di HPnya. Hahaha. Biar nggak salah orang kali ya. Harga di Ola ini sudah tertera kayak harga di aplikasi Gojek, sampai di tujuan tinggal kasih uangnya saja deh. Kalau nggak pakai Ola, harus tawar menawar harga. Menawar harga itu wajib, tapi jangan kasar dan sadis banget nawarnya ya. Eh tapi terserah sih, saya emang suka nggak enak hati kalau menawar sadis, suka kepikiran pas naik, apakah saya sudah menzalimi Abangnya? Hihihi. Uber juga tersedia di banyak kota besar di India. Uber di India kebanyakan nggak pakai mobil pribadi tapi kayak taksi khusus gitu. Badan mobilnya putih dengan garis hijau melintang horizontal di bawah jendelanya. Bayar Uber pakai kartu kredit Indonesia saat di India pun bisa dilakukan. Supirnya nggak semua bisa berbahasa Inggris jadi kalau mau stop over agak ribet ngasihtahunya. Tapi bisa dilakukan, hanya harus sabar. Hihihi. Harga makanan di sana bagaimana? Dari murah sampai mahal ada! Saya suka sekali makan street food di India. Pani Puri tu favorit saya. Kalau liat Mamang Pani Puri di pinggir jalan bawaannya laper mendadak, padahal baru makan satu jam sebelumnya. Hihihi. Selalu ada tempat lah untuk Pani Puri. Sekali makan bisa sampai 15 astagfirullah. Makan di restoran harganya sedikit lebih mahal tapi masih terjangkau. Mau makanan yang lebih mahal dan tingkat atas, bisa ke restoran fine dining atau ke hotel bintang empat atau lima. Karena kalau bintang tujuh, nanti pusing dooong. *yah…joke lawas* Makanan di sana jorok-jorok ya? Nggak bersih ya? Bikin sakit perut nggak? Guys, may I remind you WE’RE INDONESIAN!! Hihihi. Macam makanan di Indonesia sudah yang paling bersih saja deh. Makanan jalanan di Indonesia juga campur debu, sinar matahari, plastik, tinta printer, juga kadang tinta koran. Wkwkwkwk. Kedai pinggir jalan di Indonesia juga banyak yang sebelahan sama kandang ayam atau toilet. Saus di makanan pinggir jalan di Indonesia juga banyak yang pakai saus ala-ala yang terbuat dari cabe dan tomat busuk. Pada dasarnya, sama seperti di Indonesia, believe your gut when you want to eat outside. Be it street food or not. Puji Tuhan saya nggak pernah sakit perut, nggak pernah kena Delhi Belly. Tapi bahkan untuk Pani Puri pun, saya lihat banget penjualnya karena Pani Puri tu dibuat pakai tangan. Jempol Mamangnya harus mecah kerupuknya untuk kemudian memasukkan tumbukan kentang, abis itu kerupuknya dicelup ke saus asam pakai tangan juga tentu, nah kalau sekiranya Mamangnya bukan tipe yang bersihan, saya ya nggak beli. Hehehe. Kalau makan di restoran apalagi fine dining sudah pasti bersih lah ya.. KATA SIAPAAAA?? Bossnya teman saya, hanya mau makan di hotel dan restoran kelas atas di Delhi, pas di hari ketiga di India sakit perut parah sampai nggak bisa pergi-pergi. Hehehe. Atau teman satu hostel saya yang koar-koar dia cuma akan makan dari restoran atau mie instan demi menghindari sakit perut ya akhirannya malah sakit perut. 🙁 Jadi kembali lagi, soal makan, believe your gut, and put a positive suggestion to your body. Kan masing-masing tahu kadar dan jenis makanan yang bisa diberikan ke tubuh. Kalau sudah ragu, mending jangan. Karena kata Oprah, doubt is don’t. Berlaku juga saat menentukan mau bilang iya apa enggak untuk pinangan si dia ya. Ingat!! Doubt is don’t yaaaa. Hihihi. Pernah merasa takut nggak pas jalan-jalan di India? Pernah. Pas saya ke bandara Amritsar di pagi buta naik auto karena nggak ada taksi yang mau mengangkut saya sama sekali dikarenakan kabut yang sangat pekat dan kemudian Abang auto meninggalkan saya di sebuah jalan yang katanya menuju pintu bandara tapi saya nggak bisa lihat apa-apa selain bias lampu yang jatuh ke kabut yang tebal, itu saya agak merasa takut. Pas saya di Gulmarg sendirian dan diikuti belasan Abang Tukang Kuda di belakang sampai masuk-masuk ke hutan, itu saya takut. Baca disini Solo Trip ke Kashmir, Aman Tapi Bikin Kantong Jebol Pas saya mau naik gondola sendirian di tanah antah berantah, itu saya takut. Banyak juga kan saya takutnya. Tapi ya kembali ke pernyataan awal lagi. Saya percaya selalu ada orang baik dan orang jahat dalam sebuah komunitas masyarakat. Jadi ya percaya saja sama karma baik diri sendiri dan stay positive. Percaya juga Tuhan akan lindungi. Di saat yang sama, tetap alert. Waspada sama sekitar. Agak abstrak ya, tapi ya abis bagaimana, percaya nggak percaya ya memang begitu adanya. Hehehe. Lagipula, kalau mengedepankan rasa takut, kita nggak akan ke mana-mana lho. Cailah Bulan kayak orang bener saja ngomongnya begitu. Kayaknya sekarang sebegini dulu deh kumpulan pertanyaan dan jawaban tentang jalan-jalan ke India ya. Kalau masih ada yang mau ditanyakan, silakan lho di kolom komentar, nanti saya jawab langsung dan mungkin kalau banyak pertanyaan yang belum terwakilkan dalam post ini, akan saya buat post lanjutannya. Sedaaap!!Semoga membantu meyakinkan diri Teman-teman yang mau ke India ya. Khususnya Teman-teman sesama perempuan. India itu indah, misterius, dan bikin salty, in a mysterious way. Kalau memang suka dengan budaya, warna, keanehan HQQ, dan ingin bersyukur untuk hidup yang selama ini dimiliki, datanglah ke India. ah, dari tadi sudah sudah terus tapi nggak berhenti-henti. Sekarang saatnya kuberhenti! Wabillahitaufik wal hidayah. Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. semoga benar tulisannya.Senyum dulu ah.. 🙂
Jumlah Pembaca 18 Bersama anak-anak Jaipur Halo Sobat KP, kali ini ada cerita dari kawan kita bernama Kak Bani yang merupakan seorang backpacker dari Komunitas Backpacker Jogja. Selama menjadi backpacker, ia telah mengunjungi beberapa negara. Diantaranya yakni Singapura, Malaysia, Thailand, India, Arab, Jepang, Hongkong, dan Macau. Kak Bani aktif menulis di Quora tentang pengalaman berpetualangnya dan telah menerbitkan buku tentang kisahnya selama menjadi backpacker di Thailand dan Singapura. Nah, spesial untuk pembaca blog Kamar Pelajar, Kak Bani mau bercerita tentang pengalaman solo trip-nya di India. Jangan skip cerita ini yah! Karena selain berbagi pengalaman, Kak Bani juga akan memberikan Sobat KP beberapa tips seputar backpacking di India. Alasan kenapa suka backpacking Bagi Kak Bani, cara berwisata seperti turis kebanyakan merupakan hal yang biasa saja. Ia sebagai pribadi penyuka tantangan dan ketidakpastian lantas menginginkan cara berwisata yang unik, yaitu backpacking! Menurut Kak Bani, backpacking merupakan ketidakpastian yang dapat memberi makna untuk perjalanan solo trip-nya, seperti pengalaman berburu promo tiket dan bangun pagi ngejar pesawat. Tips berburu promo tiket pesawat Ketika ditanya tentang tips berburu tiket pesawat’, Kak Bani bertutur bahwa tiket promo seringkali tersedia pada tanggal-tanggal tertentu. Namun tidak hanya itu, untuk mendapatkan tiket promo, para backpacker bisa lebih mudah mendapatkannya melalui grup Facebook Komunitas Pemburu Tiket. Kalau Kak Bani sendiri, ia dan teman-temannya di komunitas backpacker Jogja sering berbagi informasi tiket promo. Disitulah mereka saling menawarkan apakah tiket yg tersedia itu sudah cocok atau belum dengan apa yang diinginkan si backpacker. Namun tiket promo ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama adalah keterbatasan waktu. Kedua, harus cepat dan cekatan. Misalnya ketersediaan tiket promo dimulai jam dua belas malam, nah pada jam setengah satu, tiket-tiket tersebut telah habis diserbu oleh pemburu promo lainnya. Jadi, jika ingin mendapatkan tiket promo, standby dari jam setengah dua belas merupakan hal yang wajib dilakukan. Nah untuk tips tambahan, Kak Bani bercerita bahwa ia dan teman-temannya sering memesan tiket promo dulu, walaupun mereka belum tentu akan pergi backpacking atau batal. Kalau batal, ya disobek. Couch Surfing Kak Bani pernah sebentar menjalani Couch Surfing dan mengikuti pertemuannya. Akan tetapi, Kak Bani tidak pernah menjadi host. Hal ini dikarenakan bahwa ia masih ragu soal keamanan dari menerima tamu luar negeri tersebut. Tapi Kak Bani sendiri pernah sekali menerima turis dari malaysia, namun turis tersebut bukanlah anggota Couch Surfing, melainkan teman dari temannya Kak Bani. Pengalaman paling membekas di memori Ketika ditanya mengenai pengalaman yang membekas dalam ingatan, Kak Bani menjawab bahwa itu adalah India. Karena saat di sana, ia mengalami beberapa hal mengesankan. Kak Bani merupakan salah satu turis yang ketagihan mengunjungi India. “Menurutku orang jalan-jalan ke India itu outputnya ada dua, satu ketagihan, dua kapok. Nah aku yang ketagihan.” Pada 6 tahun silam, Kak Bani pernah melakukan solo traveling di India. Ia pernah terkena penipuan saat membeli simcard di sana, namun itu tidaklah masalah baginya karena ia sangat menikmati perjalanan backpacker-nya. Kak Bani mengawali cerita pengalaman berkesannya di India dengan momen ketika uangnya yang terjatuh ditemukan dan dikembalikan oleh seseorang. Sedang berada di Stasiun Delhi “Aku pernah waktu di depan stasiun di Delhi tuh duitku jatuh 100 Rupee dari kantong belakang, nah aku dicolek sama supir bajaj, nah trus dibilangin duitmu jatuh’ wah jadi aku merasa segitu banget sih, aku kira bakal diambil nih, padahal di depan stasiun itu rame loh’.” Tidak hanya itu, pada awal Kak Bani pergi ke India, saat mengurus simcard, ia pernah meminjam ponsel penduduk lokal di sana untuk mengirim sms pada seseorang. Namun ketika ia meraih ponsel tersebut, si pemilik justru menyuruhnya agar langsung menelpon saja. “Jadi, awal- awal aku pernah ke India, aku ngurus simcard, terus aku pinjam hape orang, terus sama dia disuruh call, padahal niatku pake sms doang padahal.” Selain pengalaman itu, Kak Bani mendapatkan supir bajaj yang sangat baik hati dan ramah. Namanya adalah Rehan. “Aku ketemu sama supir bajaj namanya Rehan. Awalnya sebenernya aku itu udah pesen driver dari stasiun, namanya si A. Tapi ternyata si A ini nggak bisa, bisanya adalah si Rehan.” Bersama Bapak Rehan Rehan tersebut tidak hanya menyopiri Kak Bani saja, namun ia juga memberi rekomendasi wisata yang terjangkau ketika ditanya mengenai hal tersebut. Setelah sampai di tempat wisata tersebut, mereka berbincang akrab. Apalagi saat mengetahui bahwa mereka sama-sama muslim. Karena mereka asyik berbincang dan bercerita, maka ia pun merasakan lapar, jadi Kak Bani pun bertanya pada Rehan tentang rekomendasi tempat makan yang menyajikan makanan murah dan enak. “Aku bilang kalau aku laper nih, ada nggak tempat makan yang murah? dan dia ternyata bener-bener ngasih tahu, jadi dia anterin aku ke warung nasi briyani, tempatnya memang masuk gang, kecil, tapi bener-bener rame banget, harganya pun 1 porsi briyani ayam itu 30 Rupee atau 6000 perak. Yaudahlah kita makan.” Mereka pun makan bersama. Hingga sampai akhirnya makanan mereka habis, Rehan pun berkata pada Kak Bani bahwa ia akan menyupiri siapapun teman Kak Bani yang berkunjung ke India. Jaipur “Sampai akhirnya begitu udah kelar makan, si Rehan bilang ke aku, hey bro, Bhaiyaa, kalau misal ada temenmu orang Indonesia yang main ke Jaipur bilang ke aku ya, biar aku supirin dia. oke siap bro!’ aku bilang gitu. Nah dari situ aku merasa mantep banget lah, kita ngobrol panjang lebar.” Merasa kenyang dengan nasi biryani, mereka pun melanjutkan wisata ke Agra, yakni untuk mengunjungi Taj Mahal. Setelah ke Taj Mahal, mereka membeli Chai, atau Teh Susu atau Teh Tarik, dan Kak Bani pun mentraktir Rehan. “Thank you Bhaiyaa, it goes to my heart!” Menurut Kak Bani, traktiran tersebut adalah hal sepele baginya. Namun Rehan tidak lupa berterima kasih dan Kak Rehan pun langsung merasa terkesan dengan respon tersebut. Setelah berjalan-jalan dengan supir bajaj bernama Rehan, Kak Bani pun lantas pergi ke penginapannya. Lucunya, pemilik penginapan tersebut lupa dengan nama Kak Bani, jadi ia hanya dipanggil dengan nama negaranya, “Indonesia, Indonesia”. Nah, jenis penginapan yang ditinggali Kak Bani selama 2 minggu ini adalah dormitory. Di dalam setiap kamar terdiri dari 10 tempat tidur tingkat dua. Maka dari itu, menginap di tempat ini sangatlah terjangkau. Agra Char Minar Itimad Lumbini Park Mecca Masjid Qutub Minar Sedang berada di Taj Mahal Oh iya, sedikit fakta unik. Apakah Sobat KP tahu tentang makanan India yang pengolahannya kurang higienis? Nah, jadi Kak Bani ternyata pernah mencicipi makanan yang diaduk menggunakan tangan dan ia pun langsung sakit perut setelah itu. Wah, lumayan serem yah! Biaya total perjalanan Ketika ditanya tentang biaya total perjalanan 2 minggu ini, Kak Bani menyampaikan bahwa totalnya adalah 8 juta. Untuk rinciannya adalah sebagai berikut Tiket pesawat promo Malaysia – Hyderabad PP Rp1,5 jutaTiket pesawat Kuala Lumpur – Yogyakarta PP Rp1,8 jutaVisa sekitar Rp700kBiaya 2 minggu di India Rp4 juta Rating negara menurut Kak Bani Ketika diminta untuk mengurutkan negara berdasarkan penilaian pribadinya dari yang paling berkesan hingga tidak, berikut adalah jawaban Kak Bani IndiaMalaysiaSingapuraThailandArabHongkongMacauJepang Menurut Kak Bani, Jepang merupakan urutan terakhir dalam list negara yang membuatnya terkesan. Ketika ditanya mengenai hal ini, beginilah jawab Kak Bani, “Karena mahal banget dan terlalu maju buatku. orang kan terbantu dengan teknologi. dulu aku ke sana aja promo pesawat. makan satu kali 800 yen berarti bisa seratus dua puluh ribuan. Seminggu itu hampir 10 juta. Jepang mahal banget. Emang sih yang suka jepang banyak, tapi aku enggak.” Tips dari kak Bani cara survive di India menjadi turis selama 2 minggu Kuatlah bau kari dan dupaMakanan kurang higienisJarang sarapan nasiKotanya lebih kotor daripada kitaSampah dibuang dari jendela kereta Rekomendasi tempat wisata India? Berikut ini adalah rekomendasi wisata dari Kak Bani jika Sobat KP ingin berkunjung ke India. Taj MahalAgra FortItimad-ud-daulah’s TombHumayun’s TombQutub MinarIndia GateJama MasjidThe Red FortCharminar Lumbini Park HyderabadMecca MasjidHawa MahalJaigarh FortRoyal CenotaphsChhatrapati SivajiGateway of India Oh iya, tiket Taj Mahal mematok tarif 50 Rupee atau sekitar 10k Rupiah dan untuk wisatawan asing bertarif 750 Rupee hampir 250k Rupiah. Nah sobat KP, begitulah pengalaman Kak Bani selama menjadi backpacker di India beserta tipsnya. Jika sobat KP berminat untuk liburan ke India, pantau terus website Kamar Pelajar untuk tetap update jika sewaktu-waktu tersedia host di sana! ^_^
Mungkin sudah sering mendengar cerita-cerita indah ataupun kurang mengenakan saat jalan-jalan di India. Tentang kemegahan keindahan Taj Mahal, keindahan pegunungan bersalju di Kashmir, Mumbay yang dikenal sebagai Bollywood dengan filmnya. Itu semua berada di India bagian tengah dan utara. Tempat-tempat yang sudah populer bagi orang Indonesia dan ramai mereka kunjungi. Sementara saya memilih pergi ke selatan India. Tepatnya negara bagian Tamil Nadu. Saya mengunjungi kota besarnya, Chennai, dan daerah pegunungan Kodaikanal di Didinggul. Kalau di peta, Tamil Nadu membentang di ujung selatan anak benua. Berbatasan dengan Kerala. Dekat dengan Sri Lanka. Untuk ke Tamil Nadu, pastinya harus melalui Chennai. Ibukotanya yang menyajikan pemandangan yang kontradiktif. Kota metropolitan ini memiliki dua wajah. Pada satu sisi, modernitas sudah terlihat di mana-mana. Namun di sisi lain, wajah kusam, kumuh, dan semrawut masih dominan. Dulu dikenal dengan nama Madras. Kini menjadi pusat budaya, ekonomi, dan pendidikan terbesar di selatan India. Kota ini adalah kota metropolitan terbesar keempat di India. Jumlah penduduknya saja lebih dari delapan juta jiwa. Metro Chennai adalah area urban dengan populasi terbanyak ke-36 di dunia. Jadi tak heran ketika menelusuri kota metro seluas kilometer persegi ini, setiap sudut kota selalu ramai. Di mulai di gerbang utamanya, Chennai Internasional Airport, manusia berjejal di pintu keluar. Menunggu kerabat, teman, atau tamu. Apalagi sopir taksi datang menawarkan jasanya seperti di Indonesia. Kalau langsung keluar pasti membuat bingung dengan banyaknya orang. Patung Anna Salai di Pusat Kota Chennai Pemandangan serupa dijumpai di atas kereta yang membawa dari bandara ke pusat kota. Orang-orang berdesak-desakan naik kereta. Mereka berjejal di atas kereta. Bagi yang tidak kebagian tempat duduk, berdiri di tengah-tengah hingga nyaris tumpah di pintu. Jangan membayangkan kereta ini seperti kereta di Jepang atau Singapura. Kalau pernah melihat film Slumdog Millionire, begitulah keadaan kereta di Chennai. Di bus kota pun begitu. Terutama pada jam-jam sibuk seperti berangkat atau pulang kerja. Bus jadi moda transportasi yang paling banyak digunakan. Orang berdiri dalam bus yang sesak. Kalau tak kebagian tempat di dalam, ya menggantung dekat pintu. Ketika hari pertama berada di Chennai, awal Januari lalu, para pengemudi bus yang dikelola pemerintah sedang mogok. Seorang polisi dan warga Chennai yang saya temui mengungkapkan hal tersebut. Jadi tidak banyak bus yang beroperasi. Setiap bus yang melintas, selalu padat penumpang. Pantas saja, saya dan banyak warga yang harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan tumpangan. Atau beralih ke kereta. Saya ikut beralih menggunakan kereta ke pusat kota. Meski kota metropolitan, wajah Chennai tak ubahnya kota lama. Banyak bangunan-bangunan berwajah kusam dengan gaya lama. Perpaduan gaya Mugals dan British yang menghasilkan gaya Indo-Saracenic. Kota metro ini memang tumbuh dengan percampuran gaya arsitektur Hindu, Islam, dan Gotik. Bahkan bangunan institusi yang muncul lebih dulu banyak bergaya era kolonial. Gaya arsitektur bergaya kolonial itu bisa dilihat pada bangunan Fort Saint George yang dibangun tahun 1640, Madras High Court yang dibangun tahun 1892, Southern Railway Headquarters, Ripon Building, dan Government Museum. Lalu bangunan Senate House of the University of Madras, Amir Mahal, Bharat Insurance Building, Victoria Public Hall dan The College of Engineering. Bangunan-bangunan itu, kalau tak bercat putih, pasti bercat warna merah tua. Catnya banyak yang sudah mengelupas atau sudah tampak kusam. Warga Chennai menunggu bus di Chennai Central Selain bergaya Indo-Saracenic, banyak juga bangunan bergaya Gotik. Misalnya yang terlihat pada bangunan stasiun kereta Chennai Central dan Chennai Egmore. Chennai Central adalah pusat pertemuan seluruh moda transportasi. Stasiun kereta, stasiun bus, dan sebentar lagi stasiun Metro, berada di Chennai Central. Bangunannya khas dengan cat warna merah hati. Bangunan-bangunan itu sudah ada sejak abad ke-17. Bahkan bangunan tertua dan masih ada sampai sekarang dibangun pada abad ke-7 dan abad ke-8. Kesan zaman dulu atau bahasa kerennya jadul pun langsung muncul ketika berkeliling melihat kota ini. Bak melihat Jakarta pada era 80-an. Kesan era 80-an makin kental saat melihat bus kota yang melayani jutaan warga. Kalau pernah melihat film Dono, Kasino, Indro, dari tahun 80-an, pasti bisa membayangkan model bus di Chennai. Catnya sudah kusam, bahkan terkelupas. Memiliki banyak jendela tetapi kacanya sudah copot. Jadi angin langsung menerobos masuk ke dalam bus. Di tengah kota metroplitan ini banyak kawasan-kawasan kumuh yang tampak semrawut. Terutama di sepanjang jalur kereta. Gubuk yang menjadi rumah permanen warga juga berderet di pinggir jalan raya. Gubuk-gubuk itu berukuran kecil. Tampaknya hanya terdiri dari satu ruangan, tanpa kamar mandi. Warganya kadang duduk berkumpul sambil lesehan di tanah. Sehari-hari mereka menggunakan bahasa Tamil yang berbeda dari bahasa Hindi atau bahasa nasional India. Makanya orang-orang dari India bagian utara berkomunikasi dengan orang Tamil menggunakan bahasa Inggris. Gelandangan tidur di mana-mana. Fakta ini membuat syok karena mereka tidur di sembarang tempat. Bahkan di trotoar jalan yang terpapar panas matahari atau diguyur hujan. Mereka hanya menutup tubuh sampai kepala dengan sarung. Namun kebiasaan warga yang paling membuat syok adalah kencing di sembarang tempat. Di pinggir jalan, di tembok bangunan, atau di samping kendaraan. Terkadang mereka berderet-deret buang air kecil sambil berdiri. Sudut jalan di Marina Beach Kebiasaan ini tak hanya dilakukan pria dewasa. Orang tua juga seolah membiasakan anaknya yang masih kecil untuk pipis sembarangan tempat. Bahkan wanita dewasa sekalipun melakukan kebiasaan ini. Sekali waktu, saya melihat seorang nenek juga kencing dekat tong sampah sambil berdiri. Jadi jangan heran kalau menelusuri kota ini, tercium bau pesing. Bau pesing di mana-mana, ditambah bau sampah. Kebiasaan warganya yang membuang sampah sembarangan memunculkan titik tumpukan sampah. Termasuk di tepian jalan besar. Karena relatif lama tak diangkat sehingga menebar aroma busuk. Lalu datanglah sapi-sapi mengaduk-aduk sampah untuk mencari makan hingga berserakan. Pemandangan serupa juga tampah di kawasan wisata seperti pantai. Chennai memiliki pantai terpanjang kedua di dunia. Marina Beach yang membentang sepanjang 13 kilometer di Teluk Bengali. Pantai ini ramai tetapi tidak terurus. Sampah berserakan mencemari lautan pasir. Pantai Trikora di Bintan atau Pantai Mirota di Pulau Galang jauh lebih terurus dan bersih. Dibalik wajah kumuh Chennai dan kebiasaan warganya yang buruk, banyak juga kemajuan yang dicapai kota yang ramai dikunjungi wisatawan ini. Bandara Internasional Chennai sebagai pintu masuk kawasan selatan India adalah bandara tersibuk ke keempat di India. Menyadari banyaknya kunjungan wisatawan, pemerintah India membangun Bandara Chennai relatif megah. Melihatnya seperti perpaduan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar dan Bandara Kualanamu di Medan. Ritual di Kuil tertua di Chennai Akses ke pusat kota sangat mudah dengan berbagai moda transportasi. Jalan layang dan jalan tol dalam kota sudah ada. Jalan layang bahkan sudah saling silang atau pararel. Bandara Chennai sendiri sudah dihubungkan dengan kereta antarkota dan metro sejak lama. Kereta ini sudah ada sejak tahun 1939. Lebih dulu dari Jakarta yang baru memiliki kereta bandara akhir tahun lalu. Bahkan bandara ini telah dilayanai Metro Rail Chennai atau MRT seperti di Singapura meski masih belasan kilometer dan belum sampai ke pusat kota. Stasiun dan jalur menuju bandara ini sudah siap sejak tahun 2016. Sementara di pusat kota, beberapa stasiun sudah siap. Saat ini sudah ada dua jalur. Pembangunan terus berlanjut dan diperpanjang hingga kini. Selain kereta dan metro, moda transportasi lainnya adalah taksi. Termasuk taksi online. Saat Indonesia masih berkutat soal pro-kontra, taksi online di Chennai sudah bebas menjemput penumpang di bandara. Di Bandara Internasional Chennai, tersedia tempat penjemputan khusus yang disediakan untuk taksi online seperti Uber dan Ola. Tak heran, teman di India menyarankan saya menggunakan taksi online saja kalau tiba tengah malam. Meski begitu, Chennai dengan budayanya yang masih kental menarik wisatawan untuk datang. Penerbit buku panduan wisata Lonely Planet menyebutkan Chennai masuk sepuluh besar kota di dunia yang dikunjungi tahun 2015. Pada tahun yang sama, BBC juga melabeli Chennai sebagai hottest city atau kota yang paling layak untuk dikunjungi dan ditinggali dalam waktu yang lama. Hal ini karena perpaduan modernitas dan nilai-nilai budayanya masih kental. Lonely Planet menambah label Chennai dengan sebutan kota kosmopolitan terbaik kesembilan di dunia.*** 4038
Untuk sebagian besar orang, India menjadi tempat wisata yang sangat menarik untuk di kunjungi. Hal ini mungkin di picu dari banyaknya film India yang di putar di Indonesia. Dari berbagai macam film ini kita bisa melihat banyaknya kesenian yang menarik di India yang bisa kita lihat atau pelajari. Selain ituCitra buruk pasti selalu ada di setiap negara yang menjadi tujuan wisata tidak terlepas begitu juga India. Negara ini memiliki beberapa citra buruk tentang kemiskinan, tidak teraturnya sistem pemerintahan, dan juga keamanan negara. Hal itu kemudian menjadikan banyak wisatawan yang berfikir dua kali untuk ke negara Indah satu ini. Namun banyak juga wisatawan yang tetap yakin untuk pergi ke negara eksotis semua orang nyaman menggunakan tour guide saat pergi berwisata ke luar negeri. Alasannya beragam ada yang mengatakan tidak bebas, tidak enak, ataupun kurang nyaman. Nah untuk Anda yang ingin mencoba berwisata ke India tanpa tour guide ada beberapa tips yang wajib Anda ketahui seperti tips jalan-jalan ke Eopa tanpa tour. Adapun tips jalan-jalan ke India tanpa tour guide adalah sebagai Sebelum Pergi WisataSebelum pergi berwisata ke India ada baiknya Anda persiapkan beberapa hal awal yang sangat penting tetapi sering di lupakan oleh para backpaker. Beberapa hal tersebut adalahSiapkan mata uang asli India Rupee sebelum pergi ke India. Ada beberapa taxi di India yang tidak menerima mata uang Dollar. Kalau pun ada yang terpaksa mau dengan mata uang Dollar biasanya tarif akan di naikan lebih tinggi jika di bandingkan dengan Anda menggunakan mata uang destinasi wisata yang akan di kunjungi dan keadaan iklim di destinasi wisata tersebut. Negara India memiliki dua jenis musim yaitu musim sub tropis dan musim tropis. Pastikan tempat wisata mana yang akan Anda kunjungi dan persiapkan perlengkapan wisata sesuai dengan iklim destinasi wisata yang Anda tuju pergi wisata di saat musim semi. Karena saat musim tersebut kondisi cuaca di India terbilang cukup hangat dan ti dak terlalu dingin untuk suhu tubuh wisatawan kesehatan badan sebelum berangkat dan selalu bawa obat-obatan pribadi. Hal ini akan sangat penting untuk perjalanan wisata Anda agar tidak terganggu. Karena biasanya banyak wisatawan yang tidak peduli dengan kesehatan mereka dan pada akhirnya tidak bisa menikmati liburan karena Anda membeli Asuransi. Hal ini sangat penting jika Anda pergi berwisata ke India karena negara ini memiliki permasalahan di sektor keamanan. Jadi untuk berjaga-jaga ketika terjadi sesuatu Anda bisa sewaktu-waktu menghubungi layanan asuransi yang memiliki jasa customer service 24 jam penuh. Coba juga pergi jalan-jalan ke Bangkok tanpa Penginapan yang Akan Anda TempatiTips jalan-jalan ke India selanjutnya adalah persiapan penginapan yang akan Anda tempati ketika sampai di India. Tidak menggunakan tour guide ketika pergi berwisata ke luar negeri berarti Anda harus mempersiapkan semuanya sendiri. Termasuk riset hotel dengan harga yang paling murah dengan fasilitas yang cukup pemesanan hotel sebaiknya Anda lakukan secara online, karena hal ini akan lebih memudahkan Anda untuk membandingkan harga setiap hotel atau penginapan yang ada di India. Selanjutnya cek ulang rute peta yang Anda akan gunakan ketika berwisata ke India nanti. Atau jika di perlukan mintalah pendapat teman atau keluarga Anda yang sudah pernah berwisata ke India. Hal ini akan sangat membantu tour solo Anda ingin merasakan sensasi liburan yang berbeda, hal satu ini dapat Anda coba lakukan yaitu menginap di rumah salah satu penduduk asli India. Di sana banyak sekali penduduk asli India yang menawarkan tempat tinggalnya untuk Anda gunakan bermalam. Tetapi tetap pastikan kondisi yang punya rumah jangan sampai ada kesan yang tidak menyenangkan. Anda juga dapat mencoba tips jalan-jalan ke Hongkong tanpa Tranpotrtasi yang Anda GunakanTips selanjutnya adalah transportasi yang akan Anda gunakan selama disana. Di India transportasi yang paling aman dan efektif untuk Anda gunakan adalah kereta. Karena di negara ini kereta sangatlah terkenal dan transportasi yang paling sering di gunakan oleh masyarakat India. Ada beberapa tips untuk memilih kereta, diantaranya adalahPesan tiket kereta Anda jauh-jauh hari sebelum keberangkatan Anda. Sebaiknya beli tiket minimal 90 hari hingga 120 hari sebelum hari keberangkatan Anda. Hal ini untuk menghindari perebutan tiket kereta api. Karena di India kereta termasuk ke dalam transportasi dengan harga yang murah sehingga banyak sekali yang membeli tiket kereta India memang memungkinkan untuk para wisatawannya membeli tiket kereta api langsung di sana. Namun hal ini akan sedikit merepotkan untuk Anda yang melakukan tour sendiri tanpa tour gide. Karena loket pembelian tiket akan penuh dengan orang dan berdesakan juga antrian yang sangat melakukan pembayaran pastikan cek status tiket kereta api Anda dalam kedaan aktif. Untuk Anda solo backpaker Anda wajib mencoba untuk jalan-jalan murah ke tiket di India yang sedikit rumit mengharuskan Anda untuk seteliti mungkin dalam melakukan pengecekan status tiket kereta api Anda. Pastikan tiket kereta api Anda berstatus Confirmed Reservation CNF.Jika Anda kehabisan tiket yang memiliki status Confirmed Reservation CNF Anda dapat menggantinya dengan membeli tiket yang berstatus Reservation Against Cancelation RAC. Tiket dengan status ini memungkinkan Anda untuk melakukan reservasi kembali jika ada pembelian tiket dengan status Waitlisted WL. Jika Anda tidak kunjung menemukan tiket kereta dengan status CNF dan RAC maka lakukan penyusunan ulang jadwal keberangkatan dan jam keberangkatan Anda datang ke stasiun 30 menit sebelum jam pemberangkatan kereta. Hal ini dapat membantu Anda dalam memasuki gerbong kereta yang benar. Karena di India setiap gerbong di beri penyekat sendiri-sendiri. Pastikan Anda tidak salah gerbong kereta agar perjalanan Anda jika Anda memilih menggunakan transportasi umum seperti taxi atau auto rickshaw pastikan jika transportasi ini menggunakan argometer. Hal ini bertujuan untuk menghindari para supir taksi atau auto rickshaw berbuat curang kepada Anda. Jika mereka memberikan alasan rusak pada argometernya sebaiknya Anda berpindah transportasi. Atau Anda juga dapat menyiasatinya dengan membuat perjanjian harga terlebih kota di India juga menyediakan transportasi umum Metro seperti di New Delhi dan Kolkata. Di dua kota ini menyediakan Metro yang cukup nyaman di gunakan dan dengan harga yang Objek WisataKetika Anda memilih objek wisata pastikan Anda sudah tahu bagaimana cara membeli tiket di konter tiket yang sudah di gunakan. Ada juga tempat wisata yang menyediakan konter tiket khusus untuk wisatawan asing sehingga dapat menghindarkan Anda dari antrian panjang dan berdesakan dengan penduduk asli datang saat pagi hari agar Anda dapat menikmati objek wisata dengan leluasa dan jangan lupa taati adat istiadat serta peraturan di sana. Anda juga harus senantiasa mengawasi barang bawaan Anda karena di setiap tempat wisata di semua negara pasti ada kejahatan yang mengintai Anda. Selain tempat wisatanya di India juga banyak oleh-oleh khas India yang wajib untuk Anda beli dan bawa tips jalan-jalan ke India untuk Anda. Semoga bermanfaat dan liburan Anda menyenangkan. Tetap ingat jaga selalu keamanan diri Anda sendiri kemanapun Anda pergi liburan.
pengalaman jalan jalan ke india